Monday, November 29, 2010

"Ilmu Perbintangan dan Ramalan Cuaca Dalam Perspektif Islam"

oleh ۩۞۩ MUALLAF ۩۞۩ pada pada 18hb November 2010 pukul 9.26 ptg

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radliyallah 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;

“Barang siapa yang mengutip satu ilmu dari ilmu perbintangan, berarti dia telah mengutip satu cabang dari ilmu sihir.”

(HR Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Hadits di atas, walaupun secara tidak langsung, telah memperingatkan kepada umat Islam agar tidak coba-coba mempelajari ilmu perbintangan. Karena ilmu tersebut merupakan salah satu cabang dari ilmu sihir, sedang ilmu sihir sendiri telah diharamkan dalam Islam, dan ini merupakan pendapat mayoritas ulama. Demikianlah pesan hadits di atas secara global. Namun alangkah baiknya, kalau permasalahan tersebut kita kembangkan lebih luas lagi, mengingat banyak berhubungan dengan berbagai masalah yang terjadi di sekitar kita.

Pengertian Ilmu Perbintangan

Sebelumnya, marilah kita simak dahulu apa yang dikatakan Syekh Islam Ibnu Taimiyah tentang pengertian Ilmu perbintangan. Beliau mengatakan bahwa: “Ilmu Perbintangan adalah ilmu yang mempelajari fenomena yang terjadi di langit dan menjadikannya sebagai standar (petunjuk) atas terjadinya sesuatu di bumi.”

Pengertian tersebut mengisyaratkan bahwa dalam ilmu perbintangan, seseorang dituntut untuk selalu mengaitkan peristiwa yang terjadi di bumi ini dengan peristiwa yang terjadi di langit. Sebagai contoh, suatu hari di langit sedang terjadi gerhana matahari, maka seorang ahli ilmu perbintangan akan mengaitkan gerhana matahari tersebut dengan adanya peristiwa besar yang sedang, atau akan terjadi di muka bumi ini. Seperti seorang pemimpin yang meninggal dunia. Contoh lain, ketika ada sebuah meteor di langit yang sedang bergeser dan jatuh ke bumi atau ke tempat lainnya, maka seorang ahli ilmu perbintangan akan mengatakan bahwa telah lahir seorang anak yang cerdas dan hebat. Contoh ketiga, anak yang lahir pada malam bulan purnama, menunjukkan bahwa anak tersebut akan menjadi orang kaya dikemudian hari. Contoh keempat, banyak orang Islam yang berkeyakinan bahwa malam Jum’at Kliwon adalah malam yang seram dan keramat. (Malam dan siang adalah perubahan alam akibat peristiwa yang terjadi di langit, karena akibat terjadinya bergeseran antara bumi dan matahari).

Contoh-contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari amalan-amalan yang telah dipraktekkan sekolompok manusia. Bahkan amalan-amalan tersebut telah berubah menjadi sebuah keyakinan yang dianut oleh sebagian masyarakat hingga hari ini dan tidak boleh diganggu gugat. Keyakinan-keyakinan semacam itu, kalau ditelusuri ternyata telah terjadi berabad-abad lamanya. Hal ini bisa dilihat dengan jelas ketika terjadi gerhana matahari pada zaman Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kebetulan bersamaan dengan itu, putra tercinta beliau, Ibrahim, di panggil oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala (meninggal dunia). Kemudian Allah memerintahkan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam agar mengumpulkan kaum muslimin di masjid untuk melaksanakan shalat kusuf (shalat gerhana matahari). Setelah selesai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Bahwa matahari dan bulan itu adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah dan gerhana matahari ini tidak ada kaitannya dengan kematian atau kehidupan seseorang.“ (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits tersebut mengisyaratkan bahwa Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam yang hidup pada empat belas abad yang silam telah mengetahui bahwa masyarakat pada waktu itu masih menyakini terjadinya gerhana matahari merupakan tanda adanya seseorang tokoh besar yang lahir atau meninggal. Hal ini dikuatkan dengan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih-nya, "Dari Ibnu Abbas rahimahullah 'anhu, bahwa orang-orang Anshar pada suatu hari, ketika duduk bersama nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba mereka melihat bintang atau meteor yang bergeser, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat Anshar yang ada di situ: “Bagaimana keyakinan kalian pada masa Jahiliyah ketika melihat kejadian seperti ini?" Mereka menjawab: “Kami dahulu berkeyakinan bahwa bergesernya bintang atau jatuhnya meteor merupakan tanda lahir atau meninggalnya seorang pembesar." Mendengar jawaban itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya bergesernya bintang atau jatuhnya meteor, tidaklah menunjukan kematian atau kehidupan seseorang, akan tetapi jika Allah memutuskan sesuatu, maka para pembawa Arsy (para malaikat) pada bertasbih.“

Inilah hakikat ilmu perbintangan, sebagaimana yang telah disebutkan Ibnu Taimiyah di atas. Semua ilmu yang mengandung unsur-unsur seperti itu, maka haram untuk dipelajarinya dan orang Islampun dilarang mempercayainya. Kenapa? Karena keyakinan seperti itu bertentangan dengan Aqidah Islamiyah yang mengajarkan kepada kita bahwa semua yang ada di bumi ini tidak akan terjadi kecuali atas kehendak dan taqdir Allah Subhanahu wa Ta'ala, tidak ada kaitannya dengan apa yang terjadi di langit. Begitu juga, semua orang tidak akan tahu apa yang akan terjadi di bumi ini, karena termasuk hal-hal ghaib yang hanya Allah semata yang mengetahuinya. Kecuali apa yang telah disebutkan Allah di dalam Al-Quran dan disebutkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalam hadits, keduanya merupakan bentuk wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Selain itu, tidak berhak bagi siapapun juga untuk mengaku bahwa dia mengetahui peristiwa yang akan terjadi pada masa mendatang dengan menggunakan ilmu perbintangan.

Namun demikian, hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa Allah menjadikan peristiwa di langit sebagai salah satu sebab terjadinya bencana di muka bumi ini atau salah satu sarana untuk mengadzab suatu kaum, seperti halnya ketika Allah menghancurkan kaum ‘Aad dengan angin yang sangat kencang tepat pada waktunya yaitu diakhir musim dingin. Yang jelas, itu semua atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh karenanya, ketika terjadi sebuah peristiwa besar di langit, kita umat Islam di perintahkan untuk tadharru’ (bersimpuh) di hadapan Allah dengan memperbanyak ibadah, seperti shalat, dzikir, istighfar dan bersedekah, sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika terjadi gerhana matahari pada waktu itu. Bahkan, perintah tersebut bukan terbatas ketika terjadi gerhana matahari dan bulan saja. Ketika ada tanda-tanda akan terjadinya malapetaka atau bencana alam serta kejadian-kejadian besar lainnya yang membahayakan kehidupan manusia, kita diperintahkan juga untuk memperbanyak ibadah, istighfar, dan bersedekah. Karena amalan-malan tersebut merupakan salah satu sarana menolak malapetaka dan menolak bala’).

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

“Dan Allah sekali-kali tidak mengadzab mereka, sedang kamu berada diantara mereka, dan tidaklah pula Allah mengadzab mereka, sedang mereka beristighfrar.“ (QS. Al Anfal: 33) Sungguh Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. Bukan itu saja, bahkan istighfar (tentunya dengan ikut menyertakan hatinya) akan mendatangkan rizqi dan kekuatan yang luar biasa. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Seorang muslim yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tidak boleh mempercayai ramalan bintang-bintang tersebut, apalagi menjadikannya sebagai bintang kebanggaan-nya yang kemudian di tempel di tembok-tembok, di buku-buku, di lemari bahkan di tempat tidur. Ramalan-ramalan tersebut sangat bertentangan dengan Al-Quran, As-Sunnah, dan akal sehat serta kenyataan di lapangan.

Ayat Al Quran yang mengingkarinya yaitu Allah berfirman:

"Dan tiada seorangpun dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok.“ (QS. Luqman: 34)

Ini adalah salah satu ilmu ghaib yang hanya milik Allah saja. Dari mana mereka bisa mengetahuinya? Juga bertentangan dengan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana yang telah disebutkan di atas, yaitu larangan mempelajari dan menyakini ilmu perbintangan, karena ilmu tersebut termasuk bagian ilmu sihir, dan salah satu bentuknya adalah ramalan-ramalan ini. Juga bertentangan dengan akal sehat, karena orang yang berakal sehat tentunya tidak mau menunggu dan menerima nasibnya seperti itu, dia akan berusaha bagaimana mencapai suatu kehidupan yang lebih baik. Hanya orang-orang bodoh saja yang mempercayai ramalan bintang seperti itu. Ramalan Zodiak juga bertentangan dengan kejadian di lapangan, karena pada kenyataan, banyak orang yang lahir pada waktu tertentu dengan bintang yang ada, sifat dan keadaannya sangat berbeda dengan yang tertera di dalam ramalan-ramalan jahiliyah di atas.

untuk maklumat lengkap:

http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=170226736339210&id=150052265009845

Pemikiran manusia

RUGI KALAU XBACE


Pemikiran kreatif memberikan wawasan baru kepada kita dalam usaha memperoleh alternatif dalam sesuatu penyelesaian masalah. Pemikiran kreatif juga dapat menyediakan peluang dan ruang yang lebih besar bagi meningkatkan motivasi dan pemikiran dalam apa jua situasi dan keadaan penyelesaian masalah. Namun begitu, ramai yang beranggapan pemikiran kreatif hanya dimiliki oleh golongan yang tertentu, tanpa menyedari diri sendiri memiliki keupayaan kreatif kendiri. Dengan itu, kita lazimnya bersikap pasif dalam sebarang usaha menerbitkan idea alternatif. Pemikiran kreatif dimiliki oleh semua individu dan ia dibekali oleh Tuhan sejak seseorang itu dilahirkan, cuma kesedaran dan usaha mengubah paradigma lama kepada paradigma baru yang tidak dimiliki. Selain itu, pemikiran kreatif memerlukan latihan dan amalan yang konsisten dari semasa ke semasa. Apabila ia sudah menjadi tabiat kepada diri, sesuatu idea itu lebih mudah dijana dan bersifat kreatif. Ramai yang tidak menyedari sebenarnya setiap daripada kita sudah banyak menerbitkan idea yang kreatif baik secara formal mahupun tidak formal. Banyak kerja yang kita lakukan sehari-hari berkehendakkan kreativiti seperti membasuh baju, membilas baju, menjemur baju, melipat baju dan memakai baju. Idea kreatif ini terbit secara spontan; tanpa kita duga. Dalam situasi terdesak, misalnya tayar kereta bocor di tengah-tengah lebuh raya, sedangkan hari semakin gelap dan peralatan membuka tayar tidak dibawa. Tiba-tiba terbit idea bagaimana membuka tayar itu. Apabila skru tayar dibuka, keempat-empat skru berkenaan jatuh ke dalam parit dan terus dibawa air. Sekali lagi dengan izin Tuhan kita mendapat idea kreatif menggantikan skru-skru yang hilang itu. Dalam situasi yang formal, kita berasa beruntung apabila idea yang kita terbitkan itu diterima pakai oleh orang lain. Kita berasa puas dan ini mendorong kita supaya lebih proaktif dan produktif dalam menyumbangkan idea yang kreatif dan bernas. Malah ada sesetengah individu yang memang memiliki keupayaan kreatif yang sangat tinggi dalam banyak situasi buah fikiran dan penyelesaiannya banyak mendatangkan kesan positif kepada semua pihak. Tidak kurang pula sebahagian besar daripada kita berasa takut dan malu mengemukakan idea bagi satu-satu situasi. Perasaan dan konsep diri yang rendah membuatkan idea yang ada terpendam dan akhirnya menjadi lapuk. Walhal jika idea dan saranan alternatif itu cukup memikat, mungkin ia dapat memberikan impak yang cukup besar kepada banyak pihak. Menurut Fathi (1998), di negara kita ini wujud satu sindrom idea superior sejak sekian lama. Fenomena ini mungkin kerana kesan penjajahan yang menjangkau ratusan tahun itu sedikit sebanyak mengurus kemampuan berfikir kreatif yang dimiliki oleh masyarakat. Malah menurut beberapa tokoh seperti Jaafar (1997), Ainon (1997), Usman (1992) dan Zaini (1994) sesuatu idea atau buah fikiran itu dikira mempunyai nilai wajaran jika yang mengutarakannya adalah seorang yang berkedudukan. Apatah lagi jika ia mempunyai status-quo yang tinggi dalam masyarakat misalnya politikus. Fenomena idea superior ini masih berlaku sehingga ke hari ini, baik dalam sesebuah keluarga, institusi pendidikan mahupun masyarakat. Halangan yang cukup besar ini jika tidak diselesaikan, ia akan terus membarah dalam iltizam negara yang berwawasan. Kebolehan berfikir kreatif memerlukan keberanian yang besar dalam apa jua keadaan. Tanpa memiliki keberanian menterjemahkannya seperti yang dimiliki oleh Hang Nadim, maka sebagus mana idea kreatif berkenaan, ia langsung tidak dapat dijelmakan secara harfiah kepada massa. Justeru itu, pemikiran kreatif perlu dipupuk dan dicernakan dalam budaya kehidupan masyarakat. Hal ini cukup penting dalam menyelusuri kehidupan harian tanpa sempadan ini. Oleh itu, Roger (1986) menyatakan terdapat empat peranan yang mesti dimainkan oleh setiap orang ketika memiliki idea-idea kreatif, iaitu: Peranan sebagai pengembara Pengembara mempunyai sifat kembara yang tinggi, iaitu suka bergerak dan berkelana dari satu tempat ke satu tempat yang lain. Pengembara yang kreatif melihat dan merenung kejadian dan kegiatan manusia dan haiwan dengan satu iltizam. Sebab itulah, daya tumpuan dan pemerhatian seorang pengembara kreatif sangat tinggi kerana ia dapat menjiwai apa saja yang dilihat, didengar, dihidu, dirasai dan disentuh. Hal ini berbeza dengan seorang pelancong dan pelawat yang matlamatnya hanya berhibur dan bersuka-suka. Pengembara kreatif berasa cinta kepada fenomena alam ini lalu menyebabkan suka berinteraksi dengan alam dan fenomena kejadian Tuhan. Baginya di sinilah terletak segala kedamaian, keharmonian dan kebesaran Tuhan. Di sinilah juga terletaknya alam yang dapat memberikan inspirasi dan aspirasi kepadanya supaya pengalaman dapat digunakan bagi meneruskan kelangsungan hidup dan membangkitkan motivasi diri supaya maju ke depan. Peranan sebagai artis Artis dalam konteks ini bermaksud seseorang yang melihat dirinya dalam aktiviti seni, pemikiran dan budaya seperti penulis, pelukis, jurubina, gimnas, pengukir dan lain-lain. Artis dapat menterjemahkan apa yang dilihat, dirasai, disentuh, dihidu dan didengar dalam menghasilkan karya-karya yang bermutu. Pengalaman, keyakinan dan usaha yang gigih adalah resipi penting yang mesti ada dalam diri seorang artis. Kemampuannya bukan sekadar mengeksploitasi fenomena alam menerusi pancaindera, malah dapat mengenal pasti elemen yang terbaik bagi satu-satu fenomena yang dihayati. Justeru, artis sangat kaya dengan daya persepsi yang kreatif contohnya, Helen Keller seorang novelis Inggeris yang terkenal. Daya persepsinya sangat mengagumkan walaupun beliau buta, pekak dan bisu. Karya-karya yang dihasilkan berkelas dunia. Inilah kelebihan seorang artis walaupun dalam keadaan serba kekurangan. Seorang artis mempunyai sikap ingin mengetahui, suka mencuba sesuatu yang baru, gemar bereksperimen, tidak takut gagal dan berani mengambil risiko. Dalam sejarah dunia, ramai tokoh terkenal dalam bidang sains, falsafah, teknologi, budaya yang membangunkan diri mereka dengan nilai dan peribadi seorang artis antaranya Leonardo da Vinci, Dalli, Mozart dan lain-lain. Peranan sebagai hakim Seorang hakim ialah seorang penilai; yang benar dan salah; yang baik dan buruk dan sebagainya. Penilai mesti peka dengan situasi dan keadaan perkara dan benda yang dinilai. Ia juga harus memiliki sikap dan penilaian yang objektif. Ia juga bersedia menentukan pilihan yang terbaik. Orang yang berfikiran kreatif juga harus memiliki sikap dan sifat seperti seorang hakim. Jika tidak, ia tidak dapat menilai mana yang relevan dan yang tidak, yang bermutu dengan yang tidak dan sebagainya. Tidak semua idea yang diterbitkan berguna dan bermanfaat. Ada idea dan penyelesaian yang praktikal tetapi tidak sesuai dan bertentangan dengan nilai, akhlak dan agama. Kita harus menentukan idea yang mendatangkan kesan positif dalam jangka pendek dan panjang. Peringkat menilai dalam pemikiran kreatif adalah tahap terakhir sebelum sesuatu idea itu diterima untuk digunakan. Kebijaksanaan seseorang menilai dan menentukan idea yang tidak bebas nilai sangat diharapkan. Apa gunanya, idea yang hebat dan bermutu tetapi ia menyusahkan dan membebankan pihak lain. Pihak lain yang berasa bebanan atas idea yang kita cadangkan. Peranan sebagai kesatria Kesatria ialah pahlawan. Pahlawan memiliki sifat dan sikap yang berani, gigih berusaha, tidak mengaku kalah dan inginkan kemenangan. Jadi, orang-orang yang berfikir kreatif harus menjiwai watak seorang pahlawan, iaitu tidak takut menyumbang idea. Biar diejek dan ditertawakan, mungkin itu hanya cubaan dan anggaplah ia sebagai cabaran. Pemikiran kreatif berkehendakkan kita menjiwai watak seorang kesatria. Edison, Einstein, Ibnu Sina, Imam al-Ghazali, Neil Bohr dan Salman al-Farisi antara sekian banyak tokoh yang mempunyai jiwa kesatria, iaitu berani melakukan perubahan dan tidak takut menghadapi risiko. Walaupun idea Wright bersaudara dipandang rendah oleh tokoh-tokoh akademik pada abad ke-19, namun akhirnya mereka yang mentertawakan idea ‘kapal terbangnya’ terpaksa menelan ejekan yang dilemparkan. Wright tidak pernah patah semangat, malah mereka menganggapnya sebagai peluang bagi mereka membuktikan kemampuan dan kebolehan mereka. Akhirnya mereka berjaya dan disanjung sehingga ke hari ini. Walaupun umumnya kita sering menerbitkan idea kreatif, namun kita tidak menyedari apakah teknik dan kaedah yang digunakan. Kita tidak pernah bertanya kepada diri sendiri apakan idea yang kita terbitkan itu sesuai dengan permasalahan dan isu yang dihadapi. Oleh sebab tidak mengetahui teknik yang khusus mengikut situasi dan isu, maka kita sering kali memborong idea dengan teknik yang lazim yang pada hemat kita itulah yang terbaik untuk sesuatu penyelesaian masalah. Hakikatnya, kita banyak menggunakan kualiti masa berbanding kualiti idea kreatif yang kita terbitkan. Asas yang mudah adalah, pemikiran kreatif perlu dipelajari secara konsisten supaya ia dapat memahirkan kita dalam menerbitkan idea yang kreatif. Gaya Berfikir Kreatif Ainon dan Abdullah (1996) berpendapat, terdapat beberapa cara dan pendekatan mikro yang digunakan bagi menjana idea kreatif seperti mana yang dinyatakan di bawah; namun daripada segi matlamatnya sama iaitu memperoleh dan menghasilkan pelbagai idea, saranan, konsep, teori, produk dan sebagainya: Gaya lateral Ia diperkenalkan oleh Dr. Edward de Bono. Stail lateral adalah kaedah menerbitkan idea yang baru sama sekali. Idea baru tidak berkait langsung dengan idea lama. Gaya ini melihat sesuatu penyelesaian masalah dan kaedah membuat keputusan dengan menggunakan teknik-teknik yang agresif bagi ‘memaksa minda’ menerbitkan idea-idea yang luar biasa. Idea yang terbit menerusi teknik-teknik lateral ini tidak dapat dinilai sebaliknya ia diguna pakai walaupun ia seolah-olah tidak relevan. Gaya pemikiran ini amat mementingkan kebolehan seseorang mencipta tanpa memikirkan sama ada sesuatu idea itu benar, salah, boleh guna, tidak masuk akal dan sebagainya. Gaya pemikiran lateral tidak meletakkan syarat-syarat yang ketat semasa berfikir. Apa yang penting seseorang itu dapat menerbitkan idea-idea dalam kuantiti yang banyak dan luar biasa. Gaya projektif Gaya projektif menggunakan pendekatan meramal iaitu meramalkan apa-apa yang belum dan akan berlaku. Ia juga dapat memberikan sebab dan faktor-faktor yang boleh wujud pada masa depan. Ia memerlukan maklumat dan pengalaman peribadi bagi membuat penilaian pada trend masa depan. Apakah yang akan berlaku lima tahun dari sekarang? Bagaimana dengan sambutan orang ramai? Apakah kesan jangka pendek dan panjang? Apakah trend kepenggunaan pada masa depan? Apakah yang akan berlaku pada televisyen 20 tahun akan datang? Pendek kata, gaya projektif adalah gaya yang menghendaki seseorang itu meramalkan persoalan-persoalan seperti ‘apa? bila? bagaimana? kenapa? di mana?’ dan sebagainya. Gaya projektif bukan sekadar meramal, tetapi juga seseorang itu dapat menggambarkan sesuatu yang jelas akan berlaku pada masa depan. Ia mestilah berdasarkan maklumat, fakta dan maklumat yang wujud pada ketika itu. Lazimnya, stail ini sering dikaitkan dengan seseorang yang pakar dalam sesuatu bidang seperti Alvin Toffler, Peter Drucker, John Naisbitt, Daniel Bell dan Paul Kruggman. Kepakaran yang mereka miliki dalam sesuatu bidang menyebabkan mereka dapat berfikir secara projektif pada fenomena yang berlaku pada masa depan seperti apa yang dilakukan oleh John Naisbitt (2000) dalam karyanya yang bertajuk, ‘High Tech High Touch.’ Gaya konstruktif Gaya konstruktif menekankan betapa pentingnya pembaikan dan pembinaan sesuatu idea. Idea lama tidak dibiarkan begitu sahaja, sebaliknya ia diperbaiki bagi menjelmakan sifat, ciri, fungsi dan spesifikasi baru yang lebih baik dan berkualiti. Gaya konstruktif melihat perubahan memerlukan pembaharuan, pembaikan dan usaha seperti memberi cadangan, memikirkan sesuatu dan menyokong dapat menaikkan mutu dan kualiti sesuatu barangan, peraturan dan sebagainya. Gaya pemikiran ini sangat relevan dengan cara berfikir masyarakat Jepun menerusi konsep Kaizen iaitu proses pembaikan secara berterusan. Konsep kaizen misalnya memberi penekanan kepada pembaikan yang berterusan. Sesuatu idea tidak sempurna tanpa penambahbaikan secara berterusan. Lihat sahaja apa yang berlaku kepada idea reka cipta kereta, kapal terbang, ketuhar gelombang mikro, kereta api, kapal laut, televisyen dan komputer. Kesemuanya dibangunkan secara berperingkat-peringkat bermula dari fasa permulaan sehinggalah ke fasa kemajuan. Tegasnya, sesuatu idea, proses, model, konsep itu tidak sempurna melainkan ia terus menerus diperbaiki. Oleh yang demikian, kritikan membina sangat penting dalam gaya pemikiran ini kerana ia dapat menjana pembangunan idea yang lebih mapan. Gaya positif Gaya positif melihat sesuatu idea itu dengan ‘sangka baik’. Walau seburuk mana sekalipun sesuatu idea itu pada tanggapan orang lain, ia tetap mempunyai nilai kepada kita. Gaya positif berusaha meneroka dan mencari ciri-ciri, sifat-sifat, kegunaan dan kesan yang mendatangkan kebaikan daripada pelbagai sudut. Gaya pemikiran positif menekankan apakah kesan serta akibat yang baik daripada tindak balas idea yang difikirkan dan dilaksanakan. Gaya emotif Gaya emotif menggunakan perasaan gembira, suka, marah, penting kurang penting dan sebagainya. Dalam setiap keputusan dan penyelesaian masalah, unsur-unsur emotif diturut sertakan. Gaya emotif, memberikan nilai kepada sesuatu keputusan dan penyelesaian masalah yang dibuat. Ini tidak bermakna keseluruhan daripada apa yang seseorang itu fikirkan hanya menggunakan pertimbangan emosi semata-mata. Gaya ini bersifat humanistik dan ia sensitif dengan situasi dan kondisi orang lain. Gaya intuitif Gaya intuitif menggunakan ‘gerak hati’ dalam membuat sesuatu keputusan dan penyelesaian masalah. Gaya ini memerlukan maklumat berkaitan perkara yang hendak difikirkan, dan daripada maklumat yang mencukupi itu, kita dapat merasakan dalam hati sanubari, keputusan dan penyelesaian yang dapat diperoleh. Tetapi keadaan sebaliknya boleh berlaku, dengan mempunyai maklumat yang mencukupi akan menjadikan kita serba salah dan cuba lari daripada kenyataan. Gaya ini, diumpamakan seperti ‘mencuba nasib’, jika tepat ‘gerak hati’ kita, maka beruntunglah kita, tetapi jika sebaliknya, usaha berterusan mesti diteruskan sehingga berjaya. Namun begitu, gaya ini mengambil kira gaya-gaya pemikiran kreatif yang lain. Gaya imaginatif Gaya imaginatif menekankan peranan imaginasi minda. Minda kita dapat membuat penggambaran dan pengembaraan berkaitan sesuatu yang kita kehendaki secara visual. Satil ini dapat memberikan ilham dan idea kepada sesiapa sahaja dalam sebarang proses membuat keputusan, menghasilkan sesuatu produk-idea dan menyelesaikan masalah. Stail ini juga menekankan fungsi persekitaran, mood, sikap dan motivasi diri. Jika kita tidak mempunyai motivasi menyelesaikan sesuatu masalah, daya imaginasi turut terjejas. Gaya imaginatif menggunakan dominan otak kanan. . Gaya pemikiran ini penting dalam pembangunan sains dan teknologi kerana ia dapat membantu saintis menghasilkan sesuatu yang berguna dan bernilai tambah menerusi teori-teorinya. Teknik Berfikir Kreatif Objektif menggunakan teknik berfikir kreatif Pemikiran kreatif adalah bidang yang sudah lama dikaji oleh tokoh-tokoh psikologi. Pada peringkat awal menurut Leonard (1993), kajian-kajian ilmiah hanya menumpukan beberapa teori berkenaan kreativiti seperti: 1. Teori kognitif, rasional dan semantik. 2. Teori peribadi dan persekitaran termasuk ciri-ciri kreativiti kanak-kanak. 3. Teori kesihatan mental. 4. Teori psikedelik. Berdasarkan teori-teori inilah, pakar psikologi pendidikan membuat kajian dan akhirnya mengemukakan teknik pemikiran kreatif yang sesuai dengan teori-teori yang dikemukakan oleh pengkaji-pengkaji itu. Misalnya kajian Torrance (1974) dengan menggunakan Ujian Kreativiti Torrance (TTCT) yang banyak membuka ruang kepada mengenal pasti sifat-sifat kreatif yang dimiliki oleh seseorang. Akhirnya, Torrance (1974) mengeluarkan satu indikator pemikiran kreatif yang umum. Menurutnya apa yang dikatakan pemikiran kreatif itu mesti memiliki sekurang-kurangnya empat ciri, iaitu: 1. Keaslian 2. Kelancaran 3. Fleksibiliti 4. Penghuraian Menurut Ainon dan Abdullah (1995), beberapa kelebihan menggunakan pemikiran kreatif adalah: 1. Kita dapat memecahkan masalah dengan lebih teratur. 2. Fikiran menjadi lebih jernih sepanjang kita sedang berfikir. 3. Ia dapat menenangkan fikiran bawah sedar kita. 4. Dapat menghasilkan pelbagai idea baru. 5. Menolong kita lebih tenang sepanjang kita sedang berfikir menyelesaikan masalah yang dihadapi. 6. Menolong kita mengelakkan kegagalan. 7. Menolong kita bersikap positif kepada kegagalan yang kita alami. 8. Dapat menajamkan lagi bakat semula jadi kita sebagai seorang yang kreatif. Kategori Teknik Berfikir Kreatif Terdapat sekurang-kurangnya dua kategori teknik pemikiran kreatif iaitu: Teknik pemikiran kreatif linear Teknik pemikiran kreatif linear menggunakan pendekatan perkataan dan formula. Teknik ini mirip kepada hubungan yang mengikut susunan seperti rajah pohon, graf, matriks dan sebagainya. Teknik ini membantu menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan data dan maklumat. Dengan menggunakan teknik ini, data dan maklumat itu dapat dinilai dan diubahsuai dalam perspektif yang baru. Antara lain ia digunakan bagi: 1. Membangunkan, memperbaiki teknologi, pengurusan, teknologi dan prosedur baru. 2. Mengenal pasti keperluan pasaran bagi pelbagai produk dan perkhidmatan. Teknik pemikiran kreatif intuitif Teknik pemikiran kreatif intuitif menggunakan kebolehan kreatif seperti bunyi, simbol dan imej. Ia bersifat imaginasi dan holistik. Kategori Teknik Kreatif Berfikir bukanlah tugas yang mudah kerana ia memerlukan satu wahana dan pendekatan yang berkesan bagi menerbitkan sesuatu idea. Idea tidak datang dengan sendirinya. Idea mestilah menerusi rangsangan deria dan sensori. Melalui pengalaman, pengetahuan dan kemahiran sesuatu idea itu lebih mudah diterbitkan. Misalnya seseorang yang tidak mempunyai pengetahuan, pengalaman dan kemahiran dalam bidang perubatan tidak mungkin dapat menerbitkan idea yang berguna dalam bidang itu. Apatah lagi berkaitan masalah, isu dan perkara yang perlu diselesaikan dengan segera. Dalam hal ini, kreativiti sangat diperlukan. Oleh yang demikian, kita perlu mengambil kira kemahiran asas pemikiran kreatif yang boleh supaya memudahkan sesuatu penyelesaian satu masalah. Terdapat dua teknik utama bagaimana sesuatu figura, semantik dan simbolik itu dapat dijana dan digarap bagi menghasilkan idea kreatif dan asli iaitu: Teknik Kreatif Kendiri (TKK) Teknik kreatif yang boleh digunakan secara individu dalam sebarang situasi dan keadaan. TKK tidak melibatkan yang rencam dan sukar. Ia mudah dipraktikkan dalam keadaan seseorang itu inginkan ketenangan dan tanpa adanya gangguan. Ia juga tidak banyak melibatkan tempoh masa bagi menerbitkan sesuatu idea kreatif. Apa yang penting adalah kita dapat merasakan idea yang diterbitkan adalah idea yang kreatif dan menyeronokkan. Namun begitu, tempoh masa ini penting apabila seseorang itu memasuki pertandingan ataupun peraduan yang sudah ditetapkan masanya. Teknik Kreatif Kumpulan (TKkp) Teknik menjana idea kreatif secara berkumpulan. Maksudnya setiap individu dalam sesebuah kumpulan akan bekerjasama menerbitkan idea bagi mencapai sesuatu objektif dan matlamat kumpulannya. TKkp sangat diminati oleh pekerja dan syarikat di Jepun. Ini kerana masyarakat Jepun umumnya menerima semangat kerja berkumpulan sebagai wadah memajukan organisasinya. Namun begitu, TKkp telalu banyak dimajukan oleh institusi dan organisasi korporat dan NGO di Barat. Malah setakat ini TKkp boleh dipecahkan kepada dua kategori kecil, iaitu: 1. TKkp lisan. 2. TKkp tulisan. Kedua-dua kategori itu masing-masing mempunyai kebaikan dan kelemahannya yang tersendiri. Ia dapat menyumbangkan idea-idea yang kreatif. Kedua-dua kategori TKkp lisan dan TKkp tulisan akan diperjelas lebih lanjut dalam bab yang seterusnya. Petua Meluaskan Persepsi Kreatif Setiap orang mempunyai kedua-dua belah otak; otak kiri untuk berfikir secara kritis dan otak kanan untuk berfikir secara kreatif. Walaupun, seseorang itu memiliki otak kanan, jika ia tidak diasah, dijana dan dieksploitasi dengan berkesan, ia tidak mendatangkan makna kepada pemiliknya. Berfikir kreatif diumpamakan seperti payung terjun; ia berfungsi apabila payung terjun itu dikembangkan. Jika tidak dikembangkan, ia tidak mendatangkan makna apa-apa, malah mungkin mengundang bahaya jika penerjun itu di awangan. Kita sering kali mendengar kata-kata seperti “Saya tidak kreatif”, “Entahlah, saya tak boleh nak selesaikan...”, “Idea-idea saya memang tak kreatif pun!”, “Saya sendiri tak tahu kenapa saya tak kreatif macam dia” dan sebagainya. Walaupun ia hanyalah sekadar kata-kata, tetapi ia dapat mendatangkan kesan negatif kepada seseorang. Di sinilah kita harus membina konsep kendiri yang positif dan proaktif kerana ia dapat memperluaskan persepsi kita daripada yang sempit dan simplistik kepada yang lebih luas dan dinamik. Perkara ini, dibayangkan oleh Isaac Newton yang katanya, “Sekiranya saya melihat lebih jauh, ini kerana saya berdiri di atas bahu gergasi.” (Yew, 1998). Berfikir-bertindak secara bilazim Berfikir dan bertindak secara bilazim ialah usaha yang kita lakukan bagi mengelakkan rasa jemu dan rutin yang berpanjangan. Kita mencari cara-cara baru, alternatif lain bagaimana sesuatu tindakan itu dapat memberi kesan yang sama ataupun lebih baik dengan persepsi baru.Misalnya kita membuat kelainan dalam cara memasak, memanjat pokok, menyeberang sungai, mendaki gunung, menulis surat, membuat tugasan, mendeklamasikan sajak dan banyak lagi. Bagi berfikir dan berbuat sesuatu melampaui rutin harian, maka perlu ada keberanian, semangat mencuba, keyakinan diri dan sanggup menghadapi risiko kegagalan. Membuat imaginasi kendiri Imaginasi kendiri bermaksud, bayangan atau gambaran minda yang kita lakukan berkenaan sesuatu perkara ataupun benda. Imaginasi ini boleh melangkaui masa lalu, sedang dan masa depan. Minda kita sebenarnya memproses maklumat dalam dua bentuk, iaitu perkataan dan gambar. Perkataan dalam minda bersifat statik dan banyak dipengaruhi oleh logik, iaitu fungsi otak kiri. Manakala gambar atau visual berfungsi pada otak kanan. Proses membayang, menggambar dan beraksi boleh dimainkan oleh ‘video’ yang sedia ada dalam minda kita. Semua ini dapat dicapai dengan syarat kita mempunyai konsep kendiri yang positif dan proaktif. Misalnya, kita boleh berimaginasi membeli sebuah rumah yang boleh dihuni oleh bilangan anak yang ramai. Kita juga boleh menggambarkan kedudukan dapur, bilik-bilik tidur, dapur, ruang tamu, hiasan dalaman serta anak-anak yang sedang bermain di halaman. Dalam hal seperti ini, secara tidak langsung sebenarnya kita sedang berkomunikasi dengan minda separuh sedar bagi mencerna pemikiran itu dan diterjemahkan dalam bentuk tindakan yang positif dan pragmatik. Bermain dan mengamati kanak-kanak Kajian secara psikologi sudah dijalankan bagi menguji kreativiti manusia dan didapati kanak-kanak yang berumur 5 sehingga 10 tahun mempunyai peningkatan kreativiti antara 10 sehingga 90 peratus berbanding orang tua (5 peratus) dan dewasa hanya sekitar 5 sehingga 10 peratus. Fakta ini memberikan satu gambaran berkenaan adik ataupun anak kita. Mereka sangat suka bermain dan bermain dengan apa jua. Bagi mereka jenis benda yang boleh dibuat permainan itu tidak penting, apa yang lebih penting adalah keseronokan dan kepuasan. Bayangkan tanah dibuat ‘kuih’, upih pokok pinang dibuat ‘jet ski’, daun dibuat ‘duit’ dan malah kita sendiri boleh dijadikan ‘kuda tunggangannya’. Daya kreativiti kanak-kanak amat tinggi hinggakan ia dapat memberi makna kepada sebarang bentuk, pola dan corak yang bersifat kesamaran. Membaca komik humor Membaca komik khususnya yang berbentuk humor dapat merangsang dan membina kreativiti. Menerusi adegan-adegan yang dipaparkan, kita dapat memperluaskan idea kreatif dalam paradigma yang lebih luas. Walaupun sesetengah pihak berpendapat bahasa dan jalan ceritanya tidak logik dan bernas, namun kita tidak boleh meminggirkan peranan komik humor sebagai pemangkin pencernaan minda yang kreatif. Pada hari ini, banyak komik-komik humor ini di pasaran seperti Gila-Gila, Geli Hati, Batu Api dan berbagai-bagai lagi. Ia dihasilkan oleh para pelukis yang kreatif dan berkebolehan. Ruangan kartun yang dikendalikan oleh pelukis-pelukis kartun terkenal seperti Lat, ZUNAR, Imuda, ZOY, Rossem dan lain-lain akhbar perdana dan tabloid, banyak mengupas isu-isu semasa dalam perspektif satira humor. Bermain dengan teka-teki Bermain teka-teki sangat menghiburkan. Ia bukan sekadar mengurus pemikiran mencari jawapan yang betul, malah ia juga mendorong pemikiran kita supaya membayang, membanding, meramal, menduga dan sebagainya. Teka-teki biasanya menggunakan daya persepsi dan nilai kesamaran yang tinggi. Misalnya kita boleh membuat satu analogi seperti ‘kura-kura memanjat dinding (Kuali), rambut siapa yang boleh dimakan (rambut Atan atau tan), kecil hitam; besar putih (Michael Jackson)’ dan lain-lain. Teka-teki seumpama ini dapat membawa kita ke satu alam penjelajahan yang menyeronokkan, malah ia ada kalanya melucukan dan beragam. Menonton cerita fiksyen dan kartun Menonton filem bukan sekadar memberikan hiburan dan kepuasan kepada kita. Sesetengah orang berpendapat menonton filem di kaca televisyen, video, wayang gambar dan cakera padat hanya sekadar 'escapism' selepas penat bekerja ataupun belajar. Filem baginya tidak lebih daripada medium yang memaparkan visualisasi, fantasi dan kecanggihan teknologi audio visual. Namun jika kita amati, filem dapat memberikan unsur-unsur dedaktik atau pengajaran kepada kita, khususnya yang berkaitan dengan daya persepsi dan kreativiti. Banyak filem fiksyen sains yang masih relevan dan menampilkan idea-idea kreatif yang sensasi misalnya McGyver, The X-Files, Armagedon, Star Wars, Jurrassic Park, Chicken Run dan banyak lagi. Cerita-cerita fiksyen ini kerap menampilkan jalan cerita yang mencemaskan dan penting dengan unsur-unsur yang suspens. Tidak kurang pula dengan cerita kartun seperti Doraemon, Keluang Man, Usop Sontorian, Flint Stone, Mickey Mouse dan Superman. Malah tidak kurang penampilan kreativiti daripada segi peralatan, kesan khas, kostum, dialog, kaedah membuat keputusan dan penyelesaian masalah yang dibuat. Antara pendekatan yang digunakan oleh watak-watak dalam filem ini adalah menyelesaikan masalah, melawan musuh, menangkap penjahat. Semuanya, dibuat dengan cara yang tidak terfikir oleh kita. Perlu diingat, pengaruh filem sangat berkesan, sehinggakan ia dapat mendatangkan kesan yang negatif kepada kita. Umpamanya watak fiksyen Superman yang terbang tinggi, dengan mudah ditiru oleh kanak-kanak dan kesannya sangat tinggi sehingga membahayakan diri. Banyak lagi adegan yang berisiko tinggi seperti membunuh, mencuri, menculik dan sebagainya. Menghadiri kursus Dewasa ini banyak sekali kursus-kursus yang dianjurkan oleh pakar-pakar khususnya dalam bidang pemikiran. Malah paling istimewa kursus-kursus pemikiran ini cuba diadaptasikan dengan budaya hidup kita seharian misalnya organisasi kreatif, pekerja kreatif, produk kreatif, pengurusan kreatif, pengurusan sumber manusia yang kreatif, guru kreatif mendidik anak yang kreatif, menjadi pengurus kreatif dan lain-lain lagi. Kursus-kursus yang seumpama ini dapat memberikan banyak idea dan ilham untuk kita memperbaiki cara berfikir dan bertindak secara kreatif. Berkawan dengan orang kreatif Orang yang kreatif dapat memberi perangsang dan semangat untuk kita berkreativiti. Cuba kita amati dan perhatikan orang di sekeliling kita, ia mungkin rakan sebilik, sekelas, abang, kakak, ibu, ayah dan mungkin jiran kita. Perhatikan tindakan, pemikiran dan sifat kreatifnya. Mungkin ibu kita seorang yang sangat kreatif, perhatikan bagaimana dia mengemas rumah, membasuh baju, memasak makanan, melipat kain, menjahit baju dan sebagainya. Mungkin ada antara rutin harian yang dikerjakan itu mempunyai nilai kreativiti yang ibu mahupun kita tidak sedari. Bagaimana pula dengan rakan-rakan kita, pelbagai ragam dan gelagat yang dapat kita saksikan seperti cara menulis nota, berinteraksi, membelanjakan wang saku, berpakaian dan banyak lagi. Dengan kata lain, berkawan dengan orang yang kreatif dan mengambil pengajaran daripada kekreatifannya dapat mengembangkan pemikiran kreatif kita. Membaca biografi tokoh kreatif Inspirasi kreatif diperoleh menerusi tokoh-tokoh yang kreatif. Ramai sekali tokoh yang kreatif ini sudah menempa nama. Ada antaranya yang merakamkan pengalaman dan kejayaannya dalam bentuk biografi seperti: 1. Muhammad Rasullullah SAW: Anugerah Untuk Kejayaan (Harun Din). 2. The 100: A Flanking of the Most Influential Persons in History (Michael Hart). 3. The Life of Mahatma Ghandi (Louis Fischer). 4. In the World of Nelson Mandela (Crwys Williams). 5. Sasterawan Negara Shahnon Ahmad (Mohd. Yusof Hassan). 6. The High Performance Business Philosophy of Soichiro Honda (Saturo Otsuki et.al). 7. Edison: The Man Who Made the Future (Ronald W. Clark). 8. Biografi Tuan Guru Dato’ Haji Nik Abdul Aziz: Seorang Ulama serta Ahli Politik Malaysia Abad Ke-20 (Ulama Mohd. Lokman Sulaiman). 9. Muslim Sages: Avicenna (Seyyed Hossein Nasr). 10. Daim Yang Diam: Sebuah Biografi (Fatini Yaacob). Paling menarik, tokoh itu ada menyatakan bagaimana ia memperoleh idea-idea yang kreatif sehingga mendatangkan kejayaan dalam hidupnya. Tokoh-tokoh ini membina kerjaya, bakat dan kejayaan hidupnya menerusi usaha, kecekalan dan bakat kreativiti sama ada secara semula jadi ataupun daripada pengalaman yang ditimbanya. Terdapat beberapa biografi tokoh di pasaran yang boleh kita beli. Kesimpulan Berfikir bukanlah satu proses yang disengajakan. Tanpa berfikir, seseorang itu tidak mungkin memperoleh idea, pendapat, pandangan dan wawasan. Jika kita tidak ada idea, pendapat, pandangan dan wawasan, umpama kita hidup tanpa haluan dan tujuan. Manusia normal sentiasa berfikir sama ada secara kritis atau kreatif. Ia bergantung kepada situasi dan sejauh mana hasil pemikiran yang dikehendaki. Bagi menjadi seorang yang bijak berfikir ia perlu tahu apa, kenapa, bila, bagaimana dan di mana ia mesti menggunakan mindanya untuk berfikir. Sudah tentu minda kita akan terpanggil untuk berfikir apabila kita menghadapi masalah, atau ingin membuat sesuatu keputusan atau bagi tujuan menerbitkan sesuatu idea. Bagi mencapai ketiga-tiga maksud itu, kemahiran berfikir sangat diperlukan. Bagi mendapatkan kemahiran itu, teknik-teknik berfikir kreatif perlu diamalkan secara khusus. Teknik berfikir kreatif ini membina daya kreativiti kita menerusi permainan yang mudah dan menghiburkan. Matlamat permainan ini hanyalah memperluas daya persepsi kita yang selama ini sempit dan mungkin juga kabur. Gaya dan teknik berfikir secara kreatif sudah menjadi suatu bahagian yang penting dalam kreativiti. Hal ini kerana gaya dan teknik memberi garis panduan kepada kita cara dan metode yang boleh diaplikasikan bagi menghasilkan idea dan penyelesaian masalah. Saban tahun pelbagai gaya dan teknik dicipta oleh pakar-pakar pemikiran kreatif bagi menyesuaikannya dengan masalah yang baru. Oleh kerana kehidupan manusia semakin ‘brutal’ dan kompleks, maka cara-cara baru perlu dihasilkan bagi mengatasi pelbagai masalah yang melanda manusia.sekian...

Friday, November 26, 2010

kelebihan saloat kpd masyarakat..

Solat beri kesempatan kepada umat Islam berpersatuan, lebih disiplin, cegah kemungkaran

ISLAM adalah agama proaktif menaja dan mempromosi perpaduan. Sejarah mencatatkan pembesar sahabat Nabi Muhammad SAW datang daripada pelbagai lapisan masyarakat. Kita mengenali sahabat dekat Nabi daripada kalangan Quraisy seperti Abu Bakar as-Siddiq, Umar al-Khattab dan Uthman bin Affan. Sahabat Bilal bin Rabbah bukan daripada golongan Quraisy yang ternama dan dihormati. Bahkan beliau hanya seorang hamba berkulit hitam, manakala Salman al-Farisi ialah pendatang dari Parsi.

Sahabat Abdullah bin Salam pula ialah seorang Yahudi yang ikhlas mencari kebenaran, akhirnya memperakui kenabian Nabi Muhammad. Abdullah bin Ummi Maktum pula lelaki yang buta matanya, namun hatinya celik untuk menerima hidayah Islam.
Sejarah tamadun dunia mencatatkan agama Islam menyatukan manusia daripada pelbagai golongan, rupa paras, warna kulit dan kasta. Hanya Islam yang mampu menolak perbezaan berdasarkan kata Allah di dalam kitabnya yang bermaksud: “Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah, ialah orang yang paling bertakwa” (Surah al-Hujurat, ayat 13). Sahabat nabi tidak dikenal daripada asal keturunannya, sebaliknya mereka menonjol kerana iman dan takwanya.
Banyak ibadah dalam Islam dilakukan secara bersama-sama yakni berjemaah. Antaranya termasuk ibadah haji di Makkah, solat Jumaat setiap minggu dan solat lima waktu berjemaah di masjid setiap hari.

Mekanisme ibadah secara berjemaah ini memberi kesempatan kepada umat Islam untuk berkomunikasi, saling berkenalan, saling berbincang, dan tolong-menolong antara mereka. Ibadah jemaah ini memberi manfaat dan faedah yang besar kepada umat Islam. Antaranya seperti yang disebutkan oleh Dr Salih bin Ghanim Sadlan ialah membantu yang lemah, memberi pelajaran kepada orang yang jahil, melembutkan hati dan menampakkan kebesaran Islam.

Tegas beliau dalam buku yang diterjemahkan dengan tajuk Bimbingan Lengkap Solat Berjemaah: “Mengerjakan solat jemaah akan melahirkan persatuan, kasih sayang, persaudaraan antara sesama Muslim, akan menjadikan mereka satu barisan yang rapi dan kukuh, akan lahir di tengah mereka sifat dermawan dan kesepakatan hati. Ini sekali gus membimbing mereka untuk hidup teratur, disiplin dan selalu menjaga waktu”.

Kedudukan solat dalam Islam adalah wasilah yang paling ampuh dalam menghapuskan perbezaan status sosial antara kaum Muslimin, menghilangkan sikap fanatik terhadap warna kulit, suku bangsa dan tempat. Lelaki Islam diperintah untuk mengerjakan solat secara berjemaah di masjid. Imam Bukhari merekodkan satu hadis menjelaskan Nabi mengancam untuk membakar rumah orang yang enggan hadir solat jemaah di masjid.
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan hadis ini dalam kitab syarahnya Fathul Bari: “Hadis ini jelas menunjukkan solat lima waktu berjemaah hukumnya fardu Ain. Sekiranya hanya sunnah tentunya Nabi tidak memberi ancaman yang keras kepada orang yang tertinggal, iaitu membakar rumah mereka.”

Perpecahan adalah bencana dan kemungkaran. Oleh itu solat yang benar berupaya untuk mencegah kemungkaran seperti yang dikatakan oleh Allah yang bermaksud: “Sesungguhnya solat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar.” (Surah Al-Ankabut, ayat 45)

Tidak dapat dinafikan, belum semua umat Islam yang menunaikan solat secara berjemaah itu bersatu padu. Hati sebahagian mereka masih saling berselisih walaupun berada di belakang imam yang satu dan saf sama.

Solat sebahagian daripada umat Islam masih belum menepati cara solat Nabi seperti ditegaskan baginda. “Solatlah kamu seperti kamu lihat aku solat” (Hadis Bukhari dan Muslim). Sebahagian umat Islam menyelisihi perintah Nabi. Mereka solat bukan dengan melihat contoh Nabi, sebalik solat dengan melihat contoh orang lain atau melihat contoh guru atau syeikh semata-mata.

Satu perkara yang paling kritikal ditegaskan oleh Nabi ketika menunaikan solat ialah perihal saf. Sekali pandang persoalan saf solat nampak seperti remeh, namun nabi menyebutkan bencana yang besar akan menimpa umat Islam yang mencuaikan saf ketika solat.

Saf yang sempurna sebahagian daripada kesempurnaan solat. Saf yang bengkang-bengkok serta renggang melambangkan hati dan muafakat ahli jemaah. Ini dijelaskan oleh Nabi sendiri dalam banyak hadis. Sahabat Abdullah bin Mas’ud melaporkan daripada Nabi yang bermaksud: “Luruskanlah saf, janganlah kalian membengkokkan saf, nanti hati-hati kamu akan berselisih.” (Hadis Muslim)
Seorang lagi sahabat Nu’man bin Bashir melaporkan daripada Nabi yang bermaksud: “Luruskan saf kamu, demi Allah hendaklah kamu meluruskan saf kamu, atau Allah akan memalingkan wajah kamu.” (Hadis Bukhari & Muslim). Imam Nawawi pula menjelaskan maksud hadis ini: “Terjadinya permusuhan di antara kamu, perseteruan dan perselisihan, begitu juga dalam perkataanmu, ‘Ekspresi wajah si polan berubah terhadapaku, saya melihat dari raut wajahnya dia benci terhadapku, hati dan sikapnya berubah terhadapku”. Hal ini tidak lain berpunca dari tidak lurusnya saf solat mereka sedangkan ia sebagai bentuk dan simbol perbezaan mereka secara zahir. Perbezaan yang zahir ini menjadi sebab timbulnya perbezaan secara batin.” (Syarah Sahih Muslim).

Wednesday, November 24, 2010

Kesalahan dalam agama kristian

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن نصرهووالاه


Catatan tersebut dicatit penulis pada 20 Syaaban 1428H / 2 Sepetember 2007. Bertempat di Markas Angkatan Belia Islam Malaysia Sarawak (ABIM), Taman Seri Wangi. Berdasarkan perbincangan penulis bersama Mantan Paderi Malaysia Reverent Anthony.


ALHAMDULILLAH, penulis mendapat tarbiyyah beserta ingatan langsung daripada ALLAH SWT melalui kesempatan menghadiri usrah pimpinan PKPIM yang berlangsung pada 14 Mei 2009 lalu. Melalui pembentangan sesi usrah oleh Saudara Timbalan Presiden PKPIM, penulis tergerak untuk mengetengahkan perkongsian pengalaman yang penulis kutip hasil pentarbiyahan rohani ketika berada di bumi bertuah Sarawak.


.......................................................................................................................

AGAMA KRISTIAN ; PERTEMBUNGAN DI ANTARA KEPENTINGAN DIRI

Beliau dikenali sebagai Reverent Anthony dan merupakan seorang berbangsa India. Setelah ALLAH SWT mencampakkan hidayahnya maka nama beliau bertukar kepada Tuan Haji Ayub Abdul Rahman pada tanggal 4 September 1978. Beliau pernah tinggal di Jerman bagi melengkapkan ilmu kerahiban serta menguasai dengan lancar bahasa Jerman.

Bahkan, Reverent Anthony menyatakan beliau amat fasih dalam beberapa bahasa utama dunia termasuk Latin disebabkan sistem latihan terancang agama Kristian.


Menurut beliau lagi, konsep Kristian amat jelas mengenai bayi yang lahir akan mewarisi dosa warisan. “Bukti” kepada mereka ialah apabila Nabi Adam dan Hawa makan buah larangan daripada ALLAH SWT. Lalu, setiap yang lahir akan mewarisi apa yang ada daripada yang melahirkan.

Hari ini, kalangan penganut agama Kristian hanya membaca Kitab Bible daripada New Testment disebabkan Kitab Bible Old Testment amat jarang ditemui apatah lagi dalam keadaan yang asli.

Melalui Kitab Bible Old Testment ada dinyatakan rahsia-rahsia yang terus disembunyikan berkenaan utusan Rasul akhir zaman, Sayyiddinna Muhammad Shollallahu Alaihi Wassalam. INSYAALLAH, akan penulis kongsikan nanti.


Di dalam semua kitab tidak ada mengenai agama Kristian. Agama Kristian baru sahaja berkembang oleh seorang Paul yang pertama di zaman Julius kemudian beliau mengembangkannya. Asal agama Kristian ialah dari agama Yahudi dan Nasara.

Tetapi di Romawi ia dinamakan Kristianisasi. Jika kita meneliti di dalam kitab Nabi Isa (Injil) tidak ada istilah yang disebut Kristian.


TIGA TUHAN

Apabila ditanya mengapa ada tiga tuhan yang diimani di dalam agama Katholik. Sepantas itu juga paderi-paderi senior akan melarang soalan tersebut untuk ditanya. Di dalam agama Kristian Katholik sendiri, mereka yakin bahawa wujudnya “God Father”, “God of Son (Jesus)” dan “God of Holly Ghost”.

Menurut Tuan Haji Ayub Abdul Rahman, istilah-istilah ketuhanan ini menunjukkan bahawa tuhan bagi penganut krsitian bagaikan sebuah keluarga. Digambarkan rupa tuhan mereka, dinyatakan nama-nama mereka serta sifat-sifat yang dimiki.


TENTERA KRISTUS

Beliau menambah lagi, bakal-bakal paderi yang dipilih sentiasa dibakar semangat mereka, bahawa mereka adalah tentera-tentera kristus. Mereka akan menjadi mata dan telinga kepada tuhan.

Merekalah yang bakal memimpin tentera-tentera lain ketika hampirnya Armageddon, (peperangan di antara tuhan dan syaitan) sebuah peperangan yang diyakini oleh penganut kristian akan berlaku sebagai pemutus kebangkitan hak dan menewaskan batil.


Armageddon, diambil daripada perkataan Hebrew har megiddōn yang bermaksud Pergunungan Megiddo di negara haram israel. Pergunungan ini dikatakan pernah bermandi darah dalam tiga perperangan klasik dan suci semenjak kurun ke 15 hingga 1918 (Perperangan di antara Empayar Uthmaniyyah dan British).

Tuan Haji Ayub menambah, beliau ditempatkan di negara Switzerland bagi meneruskan pengajian beliau sebagai bakal paderi. Di sebuah gereja yang dikenali sebagai Order of St. Benedict, Tuan Haji Ayub ditempatkan. Menurut beliau, gereja tersebut sangat indah dengan berlatarbelakangkan gunung-gunung menghijau di Switzerland.


PEMBAHAGIAN STRUKTUR KELAS dan RUKUN

Di dalam institusi gereja, berlaku pembahagian kelas manusia. Priest (mempunyai kuasa dalam pelaksanaan ritual-ritual kristian) merupakan pemegang hieraki tertinggi. Mereka yang bergelar Priest, boleh terdiri daripada salasilah keluarga atau lantikan. Priest, mestilah tidak berkahwin.

Kelas kedua ialah untuk rahib, hanya kerana mereka wanita, maka mereka tidak boleh diletakkan di tempat kelas pertama. Manakala, kelas ketiga ialah untuk orang kristian katholik sahaja, agama lain tidak boleh diletakkan sebaris dengan mereka.


Terdapat sumpah yang perlu dipegang sehingga mati oleh para paderi. Di dalam Kristian mempunyai tujuh rukun iaitu:-


i). Ekaristi Pembaptisan - seseorang yang ingin memeluk Kristian Mereka mesti dibaptiskan air suci.

ii). Ekaristi Pengakuan - mengaku dosa di hadapan paderi

iii) Ekaristi Maha Kudus - memakan tubuh Tuhan (Khusti kudus)

iv) Ekaristi Minyak Suci - air suci

v). Ekaristi Krisma - penerima ekaristi Maha Kudus layak menerima Krisma

vi). Ekaristi Imaman – menjadi paderi

vii). Ekaristi Perkahwinan - hanya untuk penganut awam (Paderi tidak menerima ekaristi ini)


KEPINCANGAN

Penulis ingin berkongsi perihal rukun yang kedua iaitu Ekaristi Maha Kudus, bermaksud memakan tubuh Tuhan (Nabi Isa).

Penulis katakan pada sahabat-sahabat beragama kristian sedangkan Firaun yang zalim itupun tidak pernah memakan tubuh tuhan kenapa pula ulama Kristian boleh makan tubuh tuhan?.


Penulis jelaskan kepada mereka, apabila semua paderi memakan Khusti Kudus (sejenis makanan yang diimport khas dari Itali) bermakna itu satu penghinaan kerana tubuh tuhan boleh dimakan.

Khusti Kudus tidak mempunyai rahsia apa-apa, ia seolah-olah seperti roti yang dicampur dengan bahan lain.


Menurut Tuan Haji Ayub lagi, beliau merupakan di antara pelajar yang cerdik lalu ditempatkan di Cathedral of Cologne, Jerman. Ia merupakan di antara gereja paling cantik di dalam dunia. Beliau menambah, sistem organisasi Kristian dunia amat terancang.


Namun, tetap pincang! Cardinal merupakan jawatan kedua tertinggi selepas Pope. Mereka disediakan dengan pelbagai kemudahan sperti rumah, kenderaan-kenderaan mewah seperti Mercedes dan BWM yang akan sentiasa ditukar mengikut edisi terbaru. Mereka tidak akan memakai pakaian sebagaimana manusia kebanyakkan.

Kepincangan seterusnya, ialah seorang paderi boleh mengikut budi bicaranya tidak memaafkan dosa yang dilakukan berulang kali oleh seseorang. Seolah-olah dia berfungsi sebagaimana tuhan.


Tanggapan ini disokong bahawa paderi adalah lantikan langsung daripada Jesus Christ. Jesus Christ suci daripada dosa, lalu paderi juga adalah suci daripada dosa.

Persoalannya, jika ibu bapa paderi tersebut melakukan dosa, sedangkan paderi tersebut lahir daripada keduanya. Adakah layak untuk diampunkan dosa kedua ibu bapanya disebabkan perbezaan anak dan ibu bapa? Bagaimana pula seandainya paderi sendiri melakukan dosa? Siapa pula yang akan mengampunkan dosa mereka.


ISRA’ MIKRAJ di DALAM BIBLE

Di dalam Book of Malakhi (Bab 2 ; 1) ada dinyatakan perihal seorang Nabi yang datang secara tiba-tiba. Dia angkat jasadnya ke langit dengan menaiki haiwan tunggangan. Kemudian diturunkan bagi menyampaikan berita kenabian.

Andai ini ditujukan kepada Jesus Christ, dimanakah pembuktian melalui kalam Old Testement apatah lagi daripada New Testement?


RASULULLAH SHOLLALLAHU ALAIHI WASSALAM DI DALAM BIBLE

Manakala di dalam Book of Hagai (Bab 2 ; 7), ada disebut perihal Rasulullah Shollallahu Alaihi Wassalam.

Namun, ini semua disembunyikan dengan hilangnya Bible asli (Injil). Gelar yang tercatat di dalam INJIL ialah Muhammad atau Ahmad telah ditukar kepada (HIM), iaitu diterjemahkan oleh para pembohong agama kristian sebagai merujuk kepada Jesus Christ.


MARYAM ; RATU SYURGA
Mereka mengakui Jesus Christ mempunyai ibu bernama Marry (Maryam). Walaubagaimanapun, tidak dicatatkan di dalam Old Testement perihal Saidatina Maryam sebagai Ratu Syurga.

Justeru, persoalan masih berbekas tanpa jawaban perihal kebenaran ajaran kristian pada hari ini.
Manakala bagi kristian ortodoks, mereka sama dengan mazhab katholik namun tidak mengiktiraf Pope sebagai ketua krstian di seluruh dunia.

Prof. Dr. Carl Runner merupakan penulis buku teks The Divinity of Jesus Christ, yang wajib dibaca oleh bakal-bakal paderi di seluruh dunia. Hasil tulisan beliau telah diterjemah kepada 140 bahasa.


Ini membuktikan bahawa beliau bukan calang-calang orang di dalam agama kristian. Walaubagaimanapun, beliau menyatakan semakin keliru dengan kewujudan istilah trinity dan Jesus Christ sebagai anak tuhan.


RENUNGI


Justeru, pembuktian-pembuktian ini lahirnya daripada seorang mantan paderi kristian katholik yang menghambakan dirinya di dalam agama kristian.

Sifat culas dalam mendalami Islam perlu digantikan segera dengan keinginan mendalami ilmu. Hanya dengan ini benteng akidah dapat dipertahan tanpa ragu.

Jika di zaman penjajahan Inggeris, Portugis masyarakat Melayu tidak tergugat akidah untuk berlaku murtad, tetapi mengapa di zaman kini dimana pemimpinnya adalah Islam.

Namun, gejala murtad bagai dipandang ringan. Lebih parah lagi, aktiviti takfir, menghukum bid’ah lalu sesat dan masuk neraka semakin menjadi.

Terbukti, penghancur Islam bukan di kalangan orientalis semata, tetapi turut disumbang oleh golongan yang mendaulatkan Islam demi kepentingan diri serta jauh daripada pelaksanaan hikmah.


Ramai manusia yang murtad daripada Islam di luar sana terpikat dengan agama kristian disebabkan akhlak pembawa-pembawa agama tersebut. Mereka menang disebabkan akhlak, dan itulah yang dijadikan tajuk khas pembelajaran mereka dalam menarik dan memurtadkan masyarakat Islam khasnya Melayu.

Jika ada yang bertanya mengapa muslim keluar daripada Islam? Ini disebabkan suasana keluarga Islam telah gelap tanpa amalan solat bersama, mengaji dan membaca makna.

Apatah lagi dengan meringankan langkah mendalami ilmu agama. Hanya yang ada di kalangan pemimpin keluarga Islam hari ini ialah bagaimana untuk menambah mewah harta, atau memastikan anak-anak yang dikasihi mencatat “A” bagi mata pelajaran akademik. Agama hanya dipandang sebagai adat kebiasaan hingga mati di dalam hati nurani.



KESIMPULAN

Islam merupakan agama yang terakhir. Di dalamnya mengandungi panduan yang paling sempurna dan menyeluruh, dalam membimbing umat manusia.


Ia hadir dalam rangka untuk memansuhkan agama-agama samawi terdahulu, dan membetulkan kesalahan-kesalahan yang terkandung dalam ajaran yang dinisbahkan kepada ALLAH SWT, seperti Yahudi dan Kristianiti, yang pada hakikatnya merupakan suatu himpunan ajaran-ajaran rekaan para agamawan mereka sendiri.


AlLLAH SWT berfirman dalam menyeru kepada konsep aqidah yang sebenar:

Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai Ahli Kitab, marilah kepada satu Kalimah yang bersamaan antara kami dengan kamu, iaitu kita semua tidak menyembah melainkan Allah, dan kita tidak sekutukan denganNya sesuatu jua pun; dan jangan pula sebahagian dari kita mengambil akan sebahagian yang lain untuk dijadikan orang-orang yang dipuja dan didewa-dewakan selain dari Allah". Kemudian jika mereka (Ahli Kitab itu) barpaling (enggan menerimanya) maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah kamu bahawa sesungguhnya kami adalah orang-orang Islam".

[Surah Ali Imran: 64]


Hukum berkenaan shisa



Oleh : Mufti Brunei

بسم الله ، والحمد لله ، والصلاة والسلام على رسول الله ، وعلى آله وصحبه ومن والاه
(Dengan nama Allah, Segala puji bagi Allah, Selawat dan salam ke atas
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat dan para pengikut Baginda)

Penggunaan shisha semakin diminati oleh sebahagian masyarakat kita. Menurut satu catatan sejarah, alat shisha ini telah dicipta di India oleh seorang doktor sebagai satu cara atau alternatif yang dapat mengurangkan bahaya menghisap tembakau. Menurut doktor tersebut, asap tembakau yang disedut itu perlu ditapis terlebih dahulu melalui satu bekas air agar ia tidak mendatangkan bahaya kepada penggunanya. Maka ramailah orang percaya bahawa ia selamat digunakan berbanding dengan menghisap rokok.

Kepercayaan lama ini masih tersebar dan mempengaruhi orang yang baru mengenal atau menggunakannya hinggalah ke hari ini. Namun sejauh manakah kebenaran kepercayaan ini? Adakah kemudharatan menggunakan shisha lebih ringan daripada kemudharatan menghisap tembakau dengan rokok?

Apakah Sebenarnya Shisha Itu?

Shisha (Waterpipe) adalah sejenis alat yang digunakan untuk menghisap tembakau dan bahan-bahan lain seumpamanya. Ia digunakan oleh puak asli di Afrika dan Asia lebih kurang empat
kurun yang lalu. Secara umumnya alat shisha terdiri daripada beberapa bahagian utama iaitu:

(i) Bahagian kepala (head), yang merupakan sebiji mangkuk (yang diperbuat dari tanah liat) untuk meletakkan tembakau dan arang.

(ii) Bahagian badan atau tengah (body), merupakan penghubung antara bahagian kepala dan bahagian bawah dan kebiasaannya ia diperbuat daripada bahan logam ataupun kayu.

(iii) Bahagian bawah yang merupakan sebiji mangkuk air (water bowl/water chamber). Biasanya ia diisikan dengan air tetapi kadang kala ia juga boleh diisikan dengan susu, jus buahbuahan
ataupun wain. Bekas air ini selalunya diperbuat daripada kaca.

(iv) Hos dan alat penyedut (mouthpiece) yang digunakan untuk menyedut asap keluar daripada alat shisha tersebut. Namun begitu terdapat juga beberapa perbezaan dalam reka bentuk shisha ini mengikut tempat serta adat penduduk yang menggunakannya. Sebagai contoh, ada yang mempunyai hos dan alat penyedut yang lebih dari satu dan boleh dikongsi berdua atau lebih dan juga perbezaan pada bentuk dan saiz bahagian kepala atau bekas airnya.

Bahkan nama bagi shisha ini juga berbeza mengikut tempat atau negeri. Misalnya di negeri-negeri di kawasan Mediterranean Timur (Turki, Syria dan lain-lain) ia dikenali dengan nama narghile, di Mesir dan di sesetengah negeri Afrika Utara pula ia dikenali sebagai shisha atau goza dan di India ia dipanggil hookah. Dalam Bahasa Inggeris ianya dipanggil waterpipes tetapi nama shisha lebih dikenali dan sering digunakan.

Jenis Tembakau Shisha

Terdapat dua jenis tembakau shisha iaitu yang dipanggil mu‘assal معسل) ) dan ‘ajami ( عجمي ). Tembakau mu‘assal terdiri daripada campuran tembakau, buah-buahan dan bahan manisan seperti sirap daripada tebu ataupun madu. Ia juga ditambah dengan glycerin, bahan perisa serta pewarna yang lain. Tembakau mu‘assal ini basah dan melekit dan apabila digunakan akan mengeluarkan bau yang manis dan nyaman seperti bau buah-buahan dan kebanyakan pengguna lebih suka menggunakan tembakau jenis ini.

Tembakau ‘ajami pula selalunya tidak berperisa, kering dan lebih asli. Sebelum digunakan ia perlu dicampurkan dengan air sehingga ia boleh dicanai atau dibentuk dan harganya lebih mahal.

Cara Menggunakan Shisha

Cara menggunakannya ialah dengan membakar tembakau shishaitu dengan meletakkan bahan pembakar seperti arang (sama ada arang kayu atau arang campuran) kerana tembakau shisha ini tidak dapat terbakar dengan sendirinya secara berterusan. Kemudian asap tembakau itu disedut dengan menggunakan hos atau alat penyedut.

Tetapi perlu diingat bahawa apabila pengguna menyedut asap daripada alat shisha ini, dia bukan sahaja menyedut asap daripada tembakau tetapi juga asap daripada arang, yang masing-masing
mengandungi bahan kimia dan toksik yang terhasil dari pembakaran tersebut.

Kesan Shisha Menurut Kajian Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO)

Menurut satu dokumen yang bertajuk “Tobacco: Deadly In Any Form or Disguise” yang telah dikeluarkan oleh Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO) sempena Hari Tanpa Tembakau
Sedunia 2006, bahawa tembakau walau dalam bentuk apa pun tetap boleh mendatangkan bahaya dan mudharat kepada penggunanya, termasuklah shisha.

Ini kerana satu sesi penggunaan shisha (lebih kurang 20-80 minit) akan mendedahkan penggunanya kepada asap yang lebih banyak dalam masa yang lebih lama berbanding daripada sebatang rokok (lebih kurang 5-7 minit), dan asap yang terhasil dari shisha tersebut mengandungi bermacam-macam bahan toksik yang diketahui boleh menyebabkan kanser paru-paru, penyakit jantung dan berbagai jenis penyakit yang lain.

Manakala asap daripada shisha (yang terhasil dari pembakaran tembakau dan arang) mengandungi gas berbahaya seperti karbon monoksida. Selain itu ia juga mengandungi hidrokarbon (benzene dan benzo-pyrene) yang dikatakan bahan penyebab kanser tetapi
kadarnya belum dapat dipastikan.

Dari hasil penyelidikan yang dijalankan, penggunaan shisha juga dikaitkan dengan berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung koronari, atherosclerosis, penyakit sistem pernafasan yang kronik, kanser mulut, kanser pundi kencing dan juga saluran darah tersumbat (clogged arteries).

Selain itu penggunaan shisha juga dikaitkan dengan beberapa jenis penyakit berjangkit seperti turberculosis (tibi), hepatitis, herpes, jangkitan virus di bahagian pernafasan dan bahkan juga HIV.

Walaupun kajian mengenai shisha ini belum dilakukan secara intensif sebagaimana yang dilakukan terhadap rokok, namun kajian awal telah menunjukkan bahawa shisha itu boleh membawa risiko dan bahaya yang sama yang disebabkan oleh rokok. Ini adalah berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat pihak WHO dan disokong oleh data saintifik, telah menyatakan:
Menggunakan shisha untuk menghisap tembakau boleh menyebabkan bahaya kesihatan yang serius kepada perokok dan juga orang lain yang terdedah kepada asap tembakau tersebut.
Apa yang jelas menurut hasil kajian dan data yang ada mengatakan bahawa shisha boleh membawa risiko dan bahaya yang sama seperti rokok dan ia bukanlah satu alternatif yang selamat bagi rokok. Hakikatnya, walaupun dalam bentuk dan cara yang berbeza menghisap shisha adalah menghisap tembakau dan kajian sains telah membuktikan bahawa tembakau dan pendedahan kepada asapnya boleh menyebabkan bermacam-macam penyakit, bahkan
boleh membawa maut.
Larangan Memudharatkan Atau Membunuh Diri

Ugama Islam sebagai ugama sejahtera sangat menghargai nyawa serta kehidupan dan mementingkan kesihatan, keafiatan, kecergasan dan kekuatan, dan kesemuanya itu bagi tujuan yang satu iaitu untuk beribadat kepada Allah Subhanahu Wa Ta‘ala.

Kerana itu Islam melarang umatnya daripada memudharatkan diri mereka sendiri, apatah lagi membunuh diri sendiri. Larangan ini banyak disebutkan dalam ayat-ayat al-Qur’an antaranya firman

Allah Subhanahu Wa Ta‘ala:

Tafsirnya:
“Dan janganlah kamu membunuh diri kamu sendiri (atau membunuh orang lain). Sesungguhnya Allah Maha Pengasih terhadap kamu.”
(Surah an-Nisa 29)

FirmanNya lagi:

Tafsirnya:
“Dan janganlah kamu sengaja mencampakkan diri kamu dengan tangan kamu sendiri ke dalam bahaya kebinasaan.”
(Surah al-Baqarah: 195)

Dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga jelas melarang umatnya daripada membahayakan diri sendiri dan juga orang lain. Sabda Baginda :

Maksudnya:
“Tidak ada kemudharatan dan tidak boleh berbuat kemudharatan.”
(Hadits riwayat Ibnu Majah)

Ayat al-Qur’an dan hadits ini jelas melarang manusia dari membunuh dan memudharatkan dirinya sendiri dan juga orang lain. Kerana seseorang manusia itu tidaklah memiliki dirinya
sendiri sehingga dia boleh sesuka hati melakukan apa sahaja yang dikehendakinya. Bahkan dia adalah milik Allah Subhanahu Wa Ta‘ala. Kehidupannya adalah hak Allah Subahanahu Wa Ta‘ala
kerana Dialah yang mengurniakannya dan Dialah yang berhak ke atasnya. Begitu juga kesihatan seseorang, ia merupakan kurnia dan nikmat Allah kepadanya.

Oleh kerana itu haram seseorang menamatkan riwayat hidupnya sendiri (membunuh diri) dan memudharatkan kesihatannya padahal dia tahu bahayanya, kerana manusia dan kehidupannya adalah milik Allah Subhanahu Wa Ta‘ala.

Tidak ada perbezaan antara orang yang membunuh diri secara mengejut dengan orang yang membunuh diri secara perlahanlahan, seperti dengan memakan racun. Ini kerana kedua-duanya
mempunyai tujuan yang sama, yang berbeza hanyalah segera ataupun lambat. Tetapi natijahnya adalah sama iaitu memudharatkan atau menyebabkan kematian. Kedua-dua cara ini
sama tertegahnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta‘ala.

Untuk memelihara kesejahteraan umatnya, Islam juga telah menetapkan beberapa kaedah bagi menolak bahaya dan kemudharatan, antara kaedah yang digunakan para ulama dalam
menentukannya ialah :

Ertinya:
“Kemudharatan itu dihilangkan (dihindarkan).”

Maka jika sesuatu benda itu sabit mendatangkan mudharat, kerosakan dan kebinasaan, hendaklah ia dijauhi dan dihindari. Memakan, meminum dan juga menghisap benda-benda yang
memudharatkan hendaklah dielakkan bahkan ia dihukumkan haram. Tidak kira sama ada bahaya atau mudharat tersebut datang secara perlahan-lahan atau serta merta, kerana para ulama telah mengatakan bahawa bahaya secara perlahan-lahan juga adalah sama dengan bahaya yang serta merta, kedua-duanya perlu dielakkan.

Jika dilihat berdasarkan hasil kajian yang ada setakat ini menyatakan bahawa shisha itu boleh membayahakan kesihatan sebagaimana rokok, maka ia adalah haram. Kerana apabila syara‘
mengharamkan al-khaba’its (benda-benda yang keji, jijik, buruk dan seumpamanya) atau perkara yang merbahaya atau memudharatkan, ia adalah berdasarkan kaedah:
“Apa jugamakanan atau minuman yang mengandungi unsur-unsur alkhaba’its adalah haram.”
Yang mana kaedah ini didasarkan kepada ayat-ayat al-Qur’an serta hadis di atas. Maka apabila shisha itu memudharatkan, dan setiap yang memudharatkan itu haram dimakan atau diminum, maka menghisap tembakau menggunakan shisha itu juga adalah haram.

Menyentuh mengenai perkara memakan dan meminum benda yang memudharatkan dan merosakkan tubuh badan, dalam al-Qur’an Allah Subhanahu Wa Ta‘ala telah menerangkannya dengan terang dalam firmanNya:

Tafsirnya:
“Dan Dia menghalalkan bagi mereka yang baik-baik dan mengharamkan ke atas mereka (segala) yang buruk.”
(Surah al-A‘raf 157)

Antara maksud atau huraian perkataan al-khaba’its ialah sesuatu yang menjadi sebab kerosakan dan bahaya kepada tubuh badan atau dari sumber-sumber yang memudharatkan. Walaupun perkataan al-khaba’its dalam ayat ini ditujukan kepada (memakan) daging babi dan riba, namun menurut al-Imam Fakhruddin ar-Razi Rahimahullahu Ta‘ala ketika mengulas ayat di
atas adalah seperti berikut:

Ertinya:
“Mengikut pendapatku: Setiap benda yang dipandang jijik oleh tabiat (tabiat semula jadi) dan dianggap kotor oleh jiwa, adalah memakannya boleh menyebabkan timbul kesakitan atau kemudharatan. Dan asal (dasar) hukum segala yang memudharatkan itu haram. Oleh yang demikian, maka asal (dasar) hukum setiap benda yang dipandang jijik oleh tabiat juga adalah haram, melainkan benda-benda yang mempunyai bukti untuk dikecualikan.”

Hukum Penggunaan Shisha

Berdasarkan hasil kajian dan penyelidikan awal mengenai shisha, menunjukkan bahawa ia boleh membawa risiko dan bahaya yang sama seperti rokok, bahkan ia juga dikatakan boleh menyebabkan penyakit yang sama yang berkaitan dengan menghisap rokok. Walaupun kajian yang lebih terperinci masih dijalankan dan belum ada keputusannya, namun hasil keputusan itu nanti tidak mungkin menyatakan bahawa shisha itu selamat digunakan dan tidak membahayakan kesihatan kerana menurut kajian awal (preliminary research) sahaja telah menunjukkan bahayanya terhadap kesihatan.

Maka jelaslah bahawa menghisap tembakau menggunakan shisha membawa bahaya kepada kesihatan dan boleh menyebabkan berbagai penyakit, maka hukum menghisapnya adalah haram. Ini kerana sebagaimana yang telah dihuraikan sebelum ini, setiap yang boleh memudaratkan atau mendatangkan bahaya, tidak kira secara perlahan atau serta merta, hukumnya adalah haram.